": maintenance atap

Proses Cleaning & Maintenance Atap Membrane

Seperti halnya material-material lain untuk bangunan, bahan membrane juga membutuhkan pembersihan dan perawatan. Di negara kita yang beriklim tropis ini hujan & panas akan hadir silih berganti. Selain itu kelembaban dan debu juga dapat berpengaruh ke permukaan kain membran.

Proses pencucian/cleaning membran

Noda Dari Faktor Debu

Hujan sejatinya merupakan air yang turun dan pastinya akan membasahi permukaan membran. Hujan yang deras dan lama sangat ampuh membersihkan debu-debu yang sempat menempel disaat panas. Namun jika debu sudah menempel agak lama dan menjadi berlapis-lapis, pembersihan dengan proses hujan masih menyisakan debu yang lapisannya belum tersentuh. Debu ini akan bertahan lama jika tidak dilap / diusap.

Proses pencucian/cleaning membran

Debu yang makin lama makin menumpuk akan membuat warna permukaan membran berubah tidak lagi putih. Pada foto-foto pengerjaa kami terlihat jelas bahwa noda debu yang sudah bertumpuk lama ketika dibersihkan akan membuka kembali permukaan membran putih.

Noda Dari Faktor Kelembapan

Noda yang muncul pada membrane akibat dari faktor kelembapan udara juga mungkin terjadi walaupun frekuensinya membutuhkan waktu lama. Jika atap membran mengalami perawatan 1x dalam setahun hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika membran tidak dirawat dalam jangka waktu 3 tahun kelembapan akan menimbulkan bercak-bercak seperti berjamur. Bercak yang timbul karena jamur ini kadang berwarna hijau, kadang kuning ataupun hitam.

Noda semacam ini akan muncul ketika air menyerap memasuki serat tepi kain membran. Air yang meresap dan masuk kedalam serat membran akan berpotensi menimbulkan jamur yang merambati serat membran. Noda semacam ini sangat sulit dibersihkan dan kemungkinan besar tidak bisa dibersihkan karena terdapat dibagian serat dalam permukaan membran.

Proses pencucian/cleaning membran

Noda Dari Faktor Hujan

Hujan seringkali mampu membersihkan debu-debu. Namun debu yang menempel agak lama tidak akan terpengaruh oleh guyuran air hujan. Justru noda debu & asap karbon jika tidak tersapu air maka akan makin menempel ke permukaan membrane dengan adanya air. Selain itu pemasangan bahan membrane mesti bebas dari genangan air dikemudian hari. Jika pemasangan atap memungkinkan terjadinya genangan air maka kemungkinan besar noda akibat air yang menggenang tidak dapat dibersihkan.

Noda Karat

Selain noda tersebut, besi yang bereaksi dengan air hujan dapat menimbulkan karat. Karat ini jika larut kembali kedalam air hujan akan terbawa dan menodai kain membran. Ini juga perlu diwaspadai, banyak kontraktor membran yang tidak berpengalaman kurang memperhatikan hal ini sehingga bahan membran yang putih banyak terkena noda karat dari besi yang terkena air.

Noda Karat Pada Membran dapat Muncul dari :

1. Plat Baja

2. Sisi Rangka

3. Drat

4. Sling

5. Camplate

Proses cleaning bagian dalam atap membran

Noda Bagian Bawah Atap

Tidak seperti bagian permukaan luar, bagian dalam atap membrane tidak terlalu terekspos oleh cuaca luar. Karena itu bagian ini tidak terlalu sulit dibersihkan kecuali jika sudah terkena noda karat. Namun walaupun bersih bagian bawah ata membran juga mencerminkan noda dibagian luarnya walaupun hanya sekian persen. Tapi jika yang dipasang merupakan membran blockout hal ini dapat diatasi karena membrane blockout tidak bersifat menembuskan cahaya.

Proses cleaning bagian dalam atap membran

Hasil cleaning bagian dalam atap membran

Kesulitan pembersihan bagian dalam atap ialah untuk menjangkaunya. Jika pada bagian luar atap tim kami dapat menaiki permukaan atap (dengan pengamanan dan keahlian khusus) bagian dalam ini perlu kita jangkau menggunakan scafolding serta alat-alat yang memadai untuk menunjang proses pembersihan luar & dalam atap.

Rangka baja membran juga membutuhkan perawatan

Selain pembersihan permukaan membran, Pesona Membrane juga menyediakan jasa pengecatan dan perawatan rangka baja membran. Hal ini dikarenakan permukaan besi juga rawan akan noda terutama debu dan karat. Noda permukaan besi umumnya berasal dari paparan debu bercampur emisi karbon kendaraan jika berlokasi dipinggir jalan. Noda yang bertumpuk banyak umumnya pada posisi ketiak atau sudut-sudut rangka.